Senin, 14 November 2011

Resume PERENCANAAN PENDIDIKAN PERENCANAAN DARI DIMENSI TINGKATAN TEKNIK PERENCANAAN DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :  MOH.TAUFIK  ABDURAHMAN JURUSAN TARBIYAH (KI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN) DATOKARAMA PALU 2011  Perencanaan dari demensi tingkatan teknis perencanaan Dalam demensi ini kita mengenal istilah (a) perencanaan makro (b) perencaan mikro (c) perencanaan sektoral (d) perencaan kawasan dan (e) perencaan proyek. Perencaan makro meliputi peningkatan pendapatan nasional, tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan masyarakat, ekspor impor, pajak, perbankan dsb. Perencanaan mikro disusun dan disesuaikan dengan kondisi daerah. Perencanaan kawasan memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif. Perencanaan proyek adalah perencanaan operasional kebijakan yang dapat menjawab siapa melakukan apa, dimana, bagaimana dan mengapa. Hampir semua negara di kawasan asia mempunyai jenis organisasi untuk merncanakan pendidkan. Jika mereka tidak memilikinya,maka tahap permulaan atau tahap praperencanaan harus mulai dengan : a. Pembentukan organisasi perencanaan yang sesuai b. Penentuan prosedur perencanaan c. Reorganisasi sstruktural mengenai mesin administratif pendidikan untuk berpartisipasi dalam perumusan dan implementasi rencana, dan d. Menentukan mekanisme dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis data statistik dan lain-lainnya yang diperlukan bagi perencanaan. Jika hal ini telah di selesaikan,aktivitas pra perencanaan yang pokok adalah harus memiliki tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan oleh mereka yang berwenanang ( approprite autthority ).  Tahap perencanaan : tahap ini meliputi enam langkah pokok : a. Diagnosis Setelah tujuan-tujuan pendidikan nasional dirumuskan, langkah pertama yang harus dilakukan oleh perencanaan pendidikan ialah memastikan apakah usaha pendidikan ialah memastikan apakah usaha pendidikan nasional sekarang ini memadai, relevan dan mendatangkan hasil yang baik.ini dilakukan dengan menghadapkan atau mencocokkan output usaha pendidikan dengan tujuan dn mencatat perbedaan yang menonjol. Latihan ini dinamakan diagnosis dan mengarahkan kepada kita untuk mengindentifikasi kelemahan dan kekurangan dalam sifat, luas, kualitas, organisasi serta tingkat penampilan aktivitas-aktivitas pendidikan pendidikan nasional. Kriteria untuk diagnosisini mutlak ditemukan oleh tujuan pendidikan nasional b. Perumusan kebijaksanaan Diagnosis tentang situasi pendidikan sekarang ini yang menunjukan kelamahan dan kekurangan-kekurangan perlu dikoreksi.sehingga mengarah atau mencapai relevansi,efektivitas dan efesiensi. Tindakan korektif harus didasarkan pada suatu kebijaksanaan yang harus dikaji untuk menunjukan kerangka kerja umum dimana keputusan-keputusan yang lebih rinci harus dilakukan. c. Perkiraan kebutuhan masa depan Sesudah tujuan di modifikasi serta prinsip-prinsip kegiatan ditentukan berdasrkan kebijakan, perencanaan pendidikan harus memperkirakan kebutuhan sistem pendidikan dimasa yang akan datang. Dengan kata lain untuk mencapai tujuan, kita perlu mengantisipasi apa yang dibutuhkan pada masa mendatang. d. Pembiayaan kebutuhan masa depan Langkah berikut dalam tahap perencanaan adalah menetapkan biaya bagi kebutuhan-kebutuhan di masa depan dengan menggunakan data pembiayaan yang terbaik yang tersedia, setiap kelompok kebutuhannya dibiayai dengan pertimbanagan fluktuasi/naik turunnya harga sebagai simpulan dai latihan ini, perencanaan mengetahui keseluruhan anggaran yang harus tersedia jika semua kebutuhan harus dipenuhi. e. Penentuan perioritas data seperangkat sasaran ( target ) Pada saat menganalisis data untuk maksud perencanaan. Perencanaan pendidikn harus memperhatikan sumber-sumber yang tersedia bagi pengembangan pendidikan dari berbagai sumber. Baik dari pemerintah maupun non pemerintah,dari dalam negeri maupun dari luar. Jika data ini diekstrapolasi untuk masa depan,ia akan memiliki suatu ide tentang sumber-suumber yang secara rasional dapat diantisipasi atas dasar kecenderungan masa lampau. f. Uji kelayakan Sasaran ditetapkan sesuai kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi dan diprioritaskan. Namun perhatian yang sungguh-sungguh terhadap sasaran diperlukan untuk menjamin apakah hal itu sering kali terjadi dan dapat dikerjakan dengan mudah.  Tahap Perumusan Rencana Tujuan perencanaan terutama ada dua, yakni. a. Menyajikan seperangkat keputusan kepada mereka yang secara nasional berwenang untuk persetujuan. Dan b. Menyiapkan suatu rencana atau cetak biru tindakan oleh macam-macam lembaga yang bertanggungjawab dalam melksanakan keputusan-keputusan ini. Untuk kedua maksud tersebut. Penguasa atas lembaga-lembaga yang berkepentingan memerlukan suatu pernyataan yang jelas tentang apa yang diusulkan, mengapa hal itu diusulkan,dan bagaimana usulan-usulan akan hal itu di sesuaikan. Apa yang dinamakan rencana pendidikan ( educational plan ) adalah merupakan pernyataan atas statement tersebut. Persiapan suatu pernyataan yang demikian dikenal sebagai perimusan rencana. Hal ini memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu. Misalnya pernyataan haruslah singkat ringkas dan juga memadai .  Tahap elaborasi rencana Rencana pendidikan ditekankan sebagai suatu pernyataan yang singkat dan ringkas. Oleh sebab itu sebelum rencaa tersebut dapat diimplementsaikan haruslah dijabarkan atau dielaborasi, sehingga lebih diperluas sampai ke pokok-pokok dimana unit-unit kegiatan individual dapat dikenal secara lebih jelas. Ada dua langkah dalam proses penjabaran atau proseselaborasi. a. Programming Membagi rencana menjadi bidang-bidang kegiatan yang luas, yang msing-masing bertujuan untuk menyelesaikan suatu tujuan spesifik. Setiap bidang kegiatan dinamakan suatu program (programme ) biasanya suatu program meliputi semua aktivitas yang disupervisi oleh unit administratif yang sama atau yaang saling tergantung dan saling melengkapi, dimana semua harus dikerjakan secara simultan atau berurutan. b. Identifikasi dan perumusan proyek Masing-masing program terdiri dari aktivitas-aktivitas yang dapat dikelompokan bersama untuk membentuk suatu unit bagi tujuan administratif atau tujuan perhitungan. Unit yang demikian dinamakan suatu proyek. Suatu priyek biasanya bermaksud untuk mencapai tujuan-tujua utama dari suatu program. Proyek-proyek harus diidentifikasi dan dirumuskan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan. Perumusan proyek adalah tugas menguraikan secara rinci tentang lembaga, biaya, jadwal kerja dan lain-lain bagi suatu proyek. Sebelum suatu rencana dijabarkan ke dalam programing serta identifikasi dan perumusan proyek. Implementasi aktual tidak dapat dilaksanakan. Itulah sebabnya hal ini merupakan suatu tahap yang amat penting padabanyak negara. Masalah tanpa implementasi masalah telah dilacak sampai pada kelemahan hubungan ini dari suatu proses perencanaan.  Tahap implementasi rencana Implementasi rencana pendidikan mulai apabila proyek-preyek individual siap untuk dilaksanakan. Dalam hal ini proses perencanaan menyatu dengan proses manajemen dari usaha pendidikan nasional. Penggunaan anggaran tahunan rencana tahunan sebagai instrumen pokok, suatu kerangka kerja organisasi dikembangkan untuk bermacam-macam proyek sumber-sumber ( manusia, uang dan bahan ) yang diperlukan untuk setiap proyek dilokasikan. Waktu yang diperlukan juga ditentukan. Lebih lanjut pekerjaaan lain yang lebihrinci seperti pendelegasian wewenang,garis komunikasi dan konsultasi. Pemberian tanggungjawab dan instalasi umpan balik secara mekanisme kontrol juga dikembangkan. Secara umum seluruh organisasi administratif pendidikan secara nasional terlibat dalam tahap implementasi rencana.  Tahap evaluasi, revisi dan perencanaan kembali Sebagaimana rencana pendidikanyang sedang dilaksanakan. alat untuk menilai tingkat kemajuan dan mendeteksi deviasi merupakan suatu perangkat yang harus dikerjakan. Evaluasi secara normal merupakan suatu usaha pekerjaan yang berkelnjutan dan bersamaan dengan implementasi rencana, persiapan laporan dalam pokok-pokok yang tetap ( seperti tahunan, tengah tahunan atau separuh periode rencana atau bagian akhir ). Evaluasi melayani dua tujuan spesifik. a. Evaluasi menunjukka kelemahan-kelemahan dalam rencana seperti sasaran yang tidak realitas, bagian anggaran yang tidak memadai, langkah-langkah yang tidak dikehendaki dan segera menyusun hal-hal untuk memperbaiki rencana bagi keseimbangan periode perencanaan. Dimana praktek rencana bergulir diadopsi,setiap tahun rencana bergulir membentuk revisi yang dikehendaki berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan. b. Evaluasi berfungsi sebagai diagnosis dari tahap perencanaan dalam meletakkan dasar untuk perencanaan kembali. Dengan demikian menjadi permulaan dari sirklus perencanaan yang berikut. Dengan revisi rencana sekarang ini dan permulaaan perencanaan kembali pada siklus berikut proses perencanaan pendidikan harus kontinyu tanpa putus-putus.


v  Perencanaan dari demensi tingkatan teknis perencanaan
Dalam demensi ini kita mengenal istilah (a) perencanaan makro (b) perencaan mikro (c) perencanaan sektoral (d) perencaan kawasan dan (e) perencaan proyek. Perencaan makro meliputi peningkatan pendapatan nasional, tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan masyarakat, ekspor impor, pajak, perbankan dsb. Perencanaan mikro disusun dan disesuaikan dengan kondisi daerah. Perencanaan kawasan memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif. Perencanaan proyek adalah perencanaan operasional kebijakan yang dapat menjawab siapa melakukan apa, dimana, bagaimana dan mengapa.
Hampir semua negara di kawasan asia mempunyai jenis organisasi untuk merncanakan pendidkan. Jika mereka tidak memilikinya,maka tahap permulaan atau tahap praperencanaan harus mulai dengan :
a.       Pembentukan organisasi perencanaan yang sesuai
b.      Penentuan prosedur perencanaan
c.       Reorganisasi sstruktural mengenai mesin administratif pendidikan untuk berpartisipasi dalam perumusan dan implementasi rencana, dan
d.      Menentukan mekanisme dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis data statistik dan lain-lainnya yang diperlukan bagi perencanaan.
Jika hal ini telah di selesaikan,aktivitas pra perencanaan yang pokok adalah harus memiliki tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan oleh mereka yang berwenanang ( approprite autthority ).
v  Tahap perencanaan : tahap ini meliputi enam langkah pokok :
a.      Diagnosis
Setelah tujuan-tujuan pendidikan nasional dirumuskan, langkah pertama yang harus dilakukan oleh perencanaan pendidikan ialah memastikan apakah usaha pendidikan  ialah memastikan apakah usaha pendidikan nasional sekarang ini memadai, relevan dan mendatangkan hasil yang baik.ini dilakukan dengan menghadapkan atau mencocokkan output  usaha pendidikan dengan tujuan dn mencatat perbedaan yang menonjol. Latihan ini dinamakan diagnosis dan mengarahkan kepada kita untuk mengindentifikasi kelemahan dan kekurangan dalam sifat, luas, kualitas, organisasi serta tingkat penampilan aktivitas-aktivitas pendidikan pendidikan nasional. Kriteria untuk diagnosisini mutlak ditemukan oleh tujuan pendidikan nasional

b.      Perumusan kebijaksanaan
Diagnosis tentang situasi pendidikan sekarang ini yang menunjukan kelamahan dan kekurangan-kekurangan perlu dikoreksi.sehingga mengarah atau mencapai relevansi,efektivitas dan efesiensi. Tindakan korektif harus didasarkan pada suatu kebijaksanaan yang harus dikaji untuk menunjukan kerangka kerja umum dimana keputusan-keputusan yang lebih rinci harus dilakukan.

c.       Perkiraan kebutuhan masa depan
Sesudah tujuan di modifikasi serta prinsip-prinsip kegiatan ditentukan berdasrkan kebijakan, perencanaan pendidikan harus memperkirakan kebutuhan sistem pendidikan dimasa yang akan datang. Dengan kata lain untuk mencapai tujuan, kita perlu mengantisipasi apa yang dibutuhkan pada masa mendatang.

d.      Pembiayaan kebutuhan masa depan
Langkah berikut dalam tahap perencanaan adalah menetapkan biaya bagi kebutuhan-kebutuhan di masa depan dengan menggunakan data pembiayaan yang terbaik yang tersedia, setiap kelompok kebutuhannya dibiayai dengan pertimbanagan fluktuasi/naik turunnya harga sebagai simpulan dai latihan ini, perencanaan mengetahui keseluruhan anggaran yang harus tersedia jika semua kebutuhan harus dipenuhi.

e.       Penentuan perioritas data seperangkat sasaran ( target )
Pada saat menganalisis data untuk maksud perencanaan. Perencanaan pendidikn harus memperhatikan sumber-sumber yang tersedia bagi pengembangan pendidikan dari berbagai sumber. Baik dari pemerintah maupun non pemerintah,dari dalam negeri maupun dari luar. Jika data ini diekstrapolasi untuk masa depan,ia akan memiliki suatu ide tentang sumber-suumber yang secara rasional dapat diantisipasi atas dasar kecenderungan masa lampau.
f.       Uji kelayakan
Sasaran ditetapkan sesuai kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi dan diprioritaskan. Namun perhatian yang sungguh-sungguh terhadap sasaran diperlukan untuk menjamin apakah hal itu sering kali terjadi dan dapat dikerjakan dengan mudah.

v  Tahap Perumusan Rencana
Tujuan perencanaan terutama ada dua, yakni.
a.       Menyajikan seperangkat keputusan kepada mereka yang secara nasional berwenang untuk persetujuan. Dan
b.      Menyiapkan suatu rencana atau cetak biru tindakan oleh macam-macam lembaga yang bertanggungjawab dalam melksanakan keputusan-keputusan ini.
Untuk kedua maksud tersebut. Penguasa atas lembaga-lembaga yang berkepentingan memerlukan suatu pernyataan yang jelas tentang apa yang diusulkan, mengapa hal itu diusulkan,dan bagaimana usulan-usulan akan hal itu di sesuaikan. Apa yang dinamakan rencana pendidikan ( educational plan ) adalah merupakan pernyataan atas statement tersebut. Persiapan suatu pernyataan yang demikian dikenal sebagai perimusan rencana. Hal ini memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu. Misalnya pernyataan haruslah singkat ringkas dan juga memadai
.
v  Tahap elaborasi rencana
Rencana pendidikan ditekankan sebagai suatu pernyataan yang singkat dan ringkas. Oleh sebab itu sebelum rencaa tersebut dapat diimplementsaikan haruslah dijabarkan atau dielaborasi, sehingga lebih diperluas sampai ke pokok-pokok dimana unit-unit kegiatan individual dapat dikenal secara lebih jelas. Ada dua langkah dalam proses penjabaran atau proseselaborasi.

a.      Programming
Membagi rencana menjadi bidang-bidang kegiatan yang luas, yang msing-masing bertujuan untuk menyelesaikan suatu tujuan spesifik. Setiap bidang kegiatan dinamakan suatu program (programme ) biasanya suatu program meliputi semua aktivitas yang  disupervisi oleh unit administratif yang sama atau yaang saling tergantung dan saling melengkapi, dimana semua harus dikerjakan secara simultan atau berurutan.

b.      Identifikasi dan perumusan proyek
  Masing-masing program terdiri dari aktivitas-aktivitas yang dapat dikelompokan bersama untuk membentuk suatu unit bagi tujuan administratif atau tujuan perhitungan. Unit yang demikian dinamakan suatu proyek. Suatu priyek biasanya bermaksud untuk mencapai tujuan-tujua utama dari suatu program. Proyek-proyek harus diidentifikasi dan dirumuskan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan. Perumusan proyek adalah tugas menguraikan secara rinci tentang lembaga, biaya, jadwal kerja dan lain-lain bagi suatu proyek. Sebelum suatu rencana dijabarkan ke dalam programing serta identifikasi dan perumusan proyek. Implementasi aktual tidak dapat dilaksanakan. Itulah sebabnya hal ini merupakan suatu tahap yang amat penting padabanyak negara. Masalah tanpa implementasi masalah telah dilacak sampai pada kelemahan hubungan ini dari suatu proses perencanaan.

v  Tahap implementasi rencana
Implementasi rencana pendidikan mulai apabila proyek-preyek individual siap untuk dilaksanakan. Dalam hal ini proses perencanaan menyatu dengan proses manajemen dari usaha pendidikan nasional. Penggunaan anggaran tahunan rencana tahunan sebagai instrumen pokok, suatu kerangka kerja organisasi dikembangkan untuk bermacam-macam proyek sumber-sumber ( manusia, uang dan bahan ) yang diperlukan untuk setiap proyek dilokasikan. Waktu yang diperlukan juga ditentukan. Lebih lanjut pekerjaaan lain yang lebihrinci seperti pendelegasian wewenang,garis komunikasi dan konsultasi. Pemberian tanggungjawab dan instalasi umpan balik secara mekanisme kontrol juga dikembangkan. Secara umum seluruh organisasi administratif pendidikan secara nasional terlibat dalam tahap implementasi rencana.
 
v  Tahap evaluasi, revisi dan perencanaan kembali
Sebagaimana rencana pendidikanyang sedang dilaksanakan. alat untuk menilai tingkat kemajuan dan mendeteksi deviasi merupakan suatu perangkat yang harus dikerjakan. Evaluasi secara normal merupakan suatu usaha pekerjaan yang berkelnjutan dan bersamaan dengan implementasi rencana, persiapan laporan dalam pokok-pokok yang tetap ( seperti tahunan, tengah tahunan atau separuh periode rencana atau bagian akhir ). Evaluasi melayani dua tujuan spesifik.
a.    Evaluasi menunjukka kelemahan-kelemahan dalam rencana seperti sasaran yang tidak realitas, bagian anggaran yang tidak memadai, langkah-langkah yang tidak dikehendaki dan segera menyusun hal-hal untuk memperbaiki rencana bagi keseimbangan periode perencanaan. Dimana praktek rencana bergulir diadopsi,setiap tahun rencana bergulir membentuk revisi yang dikehendaki berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan.
b.   Evaluasi berfungsi sebagai diagnosis dari tahap perencanaan dalam meletakkan dasar untuk perencanaan kembali. Dengan demikian menjadi permulaan dari sirklus perencanaan yang berikut. Dengan revisi rencana sekarang ini dan permulaaan perencanaan kembali pada siklus berikut proses perencanaan pendidikan harus kontinyu tanpa putus-putus.   

     

Rabu, 09 November 2011

masturoth lagi curhat

Maaf...beribu2 maaf...sebelum pertanyaan saya ini menimbulkan berbagai perdebatan, saya sangat menyayangkan ada bbrp teman da'i yg menganggap bahwa dgn ikut JT ini sebenarnya mempermudah utk POLIGAMI, Apakah betul begitu?????

Misal : karena dia sdh larang istri utk keluar rmh, maka dgn seenaknya dia mondar-mandir ke luar kota dan pake nama da'i yg lain sebagai teman seperjalanan (agar istrinya percaya), entah ke markas atw ke tempat2 di luar kota, pdhl da'i tsb menikahi perawan di salah satu kampung

yang kedua : alasan istrinya tdk mempunyai anak.....maka dia cari alimah, hafizah dll nya dgn mengaku bahwa istri pertama rela di madu, tp tdk mau di perkenalkan...

ketiga : setiap dai tersebut bayan masturoh, selalu dgn nada keras dan bersifat ancaman2 yg luar biasa, yg bikin wanita2 masturoh, bahkan tetamu2 (baca : tetangga2 yg baru ikutan nusroh2 an dan baru berkunjung) menjadi terperangah, karena logatnya dan cara berbicaranya dan tentu saja isi bayan nya itu sendiri

Yang paling luar biasa : da'i tersebut malah membuat istrinya sekarang sangat2 membenci gerakan JT ini, dan mengancam menceraikan dia, tapi da'i tsb tdk mau menceraikan, padahal...istrinya sdh sgt2 berkorban utk agama dan usaha dakwah ini, karena dulu istrinya adalah pekerja yg sgt2 membantu perekonomian keluarga mereka...

Apa salah wanita yg jadi istrinya ini berniat mau menceraikan da'i tsb...???.

Afwaaaan.....jadi curhat, yg jelas, sy patuh dan taat pada perintah Allah dan Rasul-NYA.....saya tdk menentang POLIGAMI.....

TAPI saya tdk rela kalo Usaha atas agama ini di kotori oleh orang2 yg berfikiran sempit macam "beliau" tsb...............................

Mohon Nasehat buat "pikiran Negatif saya".......

Dakwah Maulana Muhammad Ilyas di Haramain

Sejak mulai menghidupkan kembali dakwah ini hingga akhir hayatnya, Syaikh Ilyas selalu memiliki niat dan azam yang kuat, untuk membawa kembali usaha dakwah ini ke markas Islam, yaitu ke Haramain Syarifain. Karena usaha ini merupakan hadiah yang sangat berharga bagi bangsa Arab. Mereka lebih berhak menerimanya dengan ke...gembiraan, seraya berkata, “barang – barang milik kami, kini telah dikembalikan kepada kami,” kemudian mereka akan melanglang buana dan membawanya keseluruh penjuru dunia.

Keinginan itu baru terlaksana pada tahun 1938, yaitu pada 12 Dzulqa’dah 1356 H, ketika beliau bertolak untuk menunaikan haji. Di sepanjang safar tersebut, yang menjadikan pembicaraan Syaikh Ilyas hanyalah masalah dakwah dan tabligh, selain masalah manasik haji. Bahkan ketika dalam perjalanan antara Jeddah dan Makkah, beliau turun di Bahra dan mengumpulkan orang – orang ditempat tersebut, kemudian beliau memberikan bayan kepada mereka dengan pembicaraan yang sangat menyentuh hati.

Syaikh Ilyas juga mengadakan perjumpaan dengan para haji dari Bahrain, dan berjanji kepada mereka akan membawa usaha dakwah ini ke negeri mereka. Dan beliaupun mengadakan pertemuan dengan para penjaga India yang bermukim di Arab. Ketika Syaikh Ilyas menyampaikan pandangannya tentang dakwah, terlihat mereka takut – takut. Namun setelah beberapa kali diadakan pertemuan dengan mereka, sikap mereka pun berubah. Mereka bersedia berpartisipasi dalam uasaha ini, tetapi sebagaimana orang – orang lain, mereka berpendapat bahwa untuk memulai dakwah ini perlu memperoleh ijin dulu dari pihak raja Abdul Aziz bin Abdurrahman As – Su’ud. Maka diputuskan akan ditulis sepucuk surat yang menjelaskan tujuan dakwah ini yang ditujuakan kepada baginda raja. Pada saat itu Syaikh Ihtisyamul Hasan juga berkesempatan untuk berjumpa dengan Syaikhul Islam Abdullah bin Hasan serta Syaikh Ibnu Bulaihad.

Dua minggu kemudian, yaitu pada tanggal 14 maret 1938, Syaikh Ilyas di dampingi oleh haji Abdullah Ad Dehlawi, Syaikh Abdurrahman dan Syaikh Ihtisyamul Hasan pergi menghadap raja. Dan baginda raja menerima mereka dengan penuh hormat. Raja turun dari tahtanya dan mempersilakan mereka duduk, merekapun menyampaikan tujuan mereka dengan penuh hormat. Merekapun menyampaikan tujuan mereka yang berisikan tauhid, berpegang teguh kepada Alquran dan assunnah, serta pentingnya mangikuti syariat Islam. Akhirnya raja melepas mereka dengan ucapan selamat ketika mereka hendak meninggalkan Istana.

Pada tanggal 15 safar 1357 H., Syaikh Ilyas meninggalkan Makkah menuju Madinah Al – Munnawarah. Tiba di Madinah pada pagi hari tanggal 27 safar. Setibanya di sana beliau langsung sibuk dalam dakwah. Meskipun demikian, beliau mengetahui bahwa gubernur Madinah tidak berwenang untuk membolehkan usaha ini di sana, hingga beliau menghubungi Mekkah dan menunggu pengarahan berikutnya. Pada kesempatan tersebut, Syaikh Ilyas, Sayyid Mahmud dan Syaikh Ihtisamul Hasan Menghadap amir Madinah dan menyampaikan tujuan dakwah ini kepada beliau. Dan ternyata beliau pun sangat setuju dan mendukungnya.

Setelah 15 hari Syaikh Ilyas tinggal di Madinah dan setelah bermusyawarah dengan alimulama di sana, beliaupun kembali ke India. Dari india beliau menulis surat ke Mekkah yang ditunjukkan kepada seseorang yang telah tersentuh hatinya dan dipenuhi rasa kehilangan akan kepulangan Syaikh Ilyas Ke India. Adapun isi Surat tersebut adalah sebagai berikut;

Kepada tuan yang kami muliakan.
Semoga Allah menjaga dan memelihara tuan.
Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Adapun yang membuat aku kembali ke india adalah karena kau telah bermusyawarah dengan kawan – kawan seperjuangan dalam memulai kerja dakwah ini dan meletakkan asas yang kuat. Setelah lima belas hari kami tinggal di madinah al – munawarah. Namun semuanya telah bersepakat untuk menjalankan usaha ini di sana, diperlukan waktu dua tahun penuh barulah akar – akar akan tertanam dengan kuat. Akupun sangat menyetujui pendapat tersebut. Namun untuk tinggal di sana dalam jangka waktu selama itu, aku takut benih – benih yag telah kutanam selama ini di india akan hilang sia – sia.

Oleh karena itu, aku bertekad untuk bekerja dakwah di india, sehingga akan dapat memperhatikan sepenuhnya usaha ini sebagaimana di tanah arab. Jadi kepulangan itu hanya untuk sementara waktu.
Akan tetatpi seandainya tuan memang mencintai agama Muhammad saw. Dan merasa sedih ketika melihat bahwa agama Muhammad saw. Lebih utama dan lebih berguna daripada hal hal yang tuan sibukkan, bahkan tuan menganggap bahwa jalan yang telah mulai kami tempuh ini memang benar menurut tuan, seharusnya tuan meningkatkan iman tuan dengan cara memberikan pengorbanan di jalan ini sambil berusaha memahami dan mengajak manusia untuk memahaminya pula.
Wassalamu’alaikum wrahnatullahi wabarakatuhu.
Muhammad Ilyas.
Nizhammuddin Delhi.

Demikianlah sepenggal kisah mengenai perjuangan Syaikh Muhammad Ilyas dalam mengembalikan dakwah Rasulullah saw ini ke tanah suci Mekkah Al – Mukarramah.